Pondasi dalam suatu bangunan konstruksi mempunyai peranan penting karena berfungsi sebagai penahan atau penopang beban bangunan yang ada diatasnya untuk diteruskan ke lapisan tanah yang ada dibawahnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh, pondasi suatu bangunan harus direncanakan dengan baik.
Perencanaan dalam pemilihan pondasi suatu bangunan ditentukan berdasarkan jenis tanah, kekuatan dan daya dukung tanah dan beban bangunan itu sendiri. Pada tanah yang memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang sederhana.
Jika tanahnya labil dan memiliki daya dukung yg jelek, maka penentuan pondasinya juga harus lebih teliti. Pondasi suatu konstruksi bangunan harus mampu menahan beban :
- Beban horizontal / beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah
- Beban mati / dead load, atau berat sendiri bangunan
- Menahan beban hidup / live load, atau beban sesuai fungsi bangunan.
- Beban gempa
- Beban angin
- Gaya angkat air
- Momen dan torsi
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah :
- Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
- Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
- Untuk Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
- Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Klasifikasi daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana yaitu dengan cara diberi beban 5 kg pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm. Jika tanah tidak mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut diklasifikasikan sebagai tanah keras.
Contents
Jenis-Jenis Pondasi
Pondasi dapat dibagi atas 2 bagian yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Masing-masing punya fungsi sesuai kebutuhan konstruksi. Berikut penjelasanya ;
Pondasi Dangkal
Yang dimaksud pondasi dangkal adalah pondasi yang kedalamannya tidak lebih dari 3 m dari permukaan tanah. Pondasi dangkal ini biasanya digunakan pada konstruksi bangunan sederhana seperti rumah tinggal.
Adapun jenis-jenis pondasi yang termasuk dalam pondasi dangkal adalah :
Pondasi Menerus
Adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat. Pondasi yang termasuk pondasi menerus adalah pondasi batu kali, pondasi batu bata.
Pondasi Setempat
Model pondasi setempat adalah pondasi untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah sederhana atau pada titik kolom struktural. Yang termasuk dalam pondasi setempat adalah pondasi telapak / foot plate. Pondasi telapak merupakan pondasi beton bertulang dan berbentuk persegi.
Pondasi Raft
Model pondasi raft / pondasi tikar adalah pondasi plat beton bertulang yang lebar dan membentang pada area pondasi yang ditentukan, ini digunakan untuk menyebarkan beban yang ditopang ke seluruh area.
Baca juga : Pengertian Beton Bertulang, Fungsi, Jenis dan Keunggulan
Kelebihan dari pondasi raft ini adalah untuk mengurangi penurunan yang terjadi di area tertentu, plat beton akan mengimbangi jumlah beban yang harus dipikul sehingga bisa rata kesemua pondasi, jenis pondsi ini biasanya digunakan untuk tanah dengan keadaan lunak atau empuk.
Pondasi Dalam
Sistem pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan pada kedalaman lebih dari 3 m dari permukaan tanah dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah.
Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalaman tertentu sampai didapat jenis tanah yang dapat mendukung daya beban struktur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.
Biasanya pondasi dalam ini digunakan pada konstruksi bangunan gedung bertingkat. Yang termasuk dalam pondasi dalam adalah :
Pondasi Tiang Pancang
Sistem pondasi tiang pancang adalah pondasi yang menggunakan tiang beton jadi / precast yang langsung ditancapkan langsung ke dalam tanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
Baca juga : Harga Tiang Pancang Mini Pile Terbaru
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Selain tiang pancang beton juga bisa menggunakan tiang pancang baja.
Pondasi Bore Pile
Sistem bore pile adalah pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah sampai kedalaman tertentu dengan cara membuat lubang dengan cara pengeboran tanah.
Setelah elevasi kedalaman / toe level pengeboran tercapai kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lubang yang sudah di bor.
Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim maual maupun sistim hidrolik. Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban rencana/ desain load yang akan dipikul.
Fungsional pondasi ini juga ditujukan untuk menahan beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai Fungsi Pondasi Dan Jenis-Jenis Pondasi yang biasa digunakan pada konstruksi bangunan.